7 CARA MEMBUAT STRUKTUR ORGANISASI UNTUK UMKM

1. Menentukan Tujuan dan Strategi Bisnis
Cara membuat struktur organisasi pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan dan strategi bisnis UMKM secara jelas dan spesifik. Hal ini akan menjadi dasar dalam menentukan jenis, ukuran, bentuk struktur organisasi yang sesuai, dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan.

2. Memetakan Aktivitas Bisnis
Kemudian membuat daftar semua aktivitas bisnis yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis. Kategorikan aktivitas berdasarkan fungsi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan SDM.

3. Kelompokkan Aktivitas dalam Divisi
Selanjutnya, kelompokkan aktivitas-aktivitas yang terkait ke dalam divisi atau departemen. Wirausaha dapat mempertimbangkan kesamaan fungsi, keterkaitan antara aktivitas, dan skala usaha UMKM. Misalnya, divisi HRD untuk merekrut karyawan, divisi keuangan untuk mengatur arus kas bisnis, divisi pemasaran untuk memasarkan produk, divisi produksi untuk memproduksi barang yang akan dijual, dan divisi umum untuk memenuhi kebutuhan kerja karyawan.

4. Menentukan Jabatan dan Tanggung Jawab
Untuk cara membuat struktur organisasi selanjutnya, Wirausaha dapat menentukan jabatan-jabatan yang diperlukan untuk setiap departemen. Jangan lupa untuk menjelaskan secara rinci mengenai tanggung jawab dan tugas dari setiap jabatan. Sebagai contoh, Wirausaha sebagai pemilik dengan jabatan direktur. Kemudian, terdapat beberapa manajer dengan beberapa anak buah sesuai dengan divisi dan tugasnya.

5. Membuat Bagan Struktur Organisasi
Langkah selanjutnya adalah membuat bagan struktur organisasi. Wirausaha dapat menggambarkan struktur organisasi secara visual menggunakan bagan yang menunjukkan hirarki, hubungan antar bagian, dan garis komando yang jelas.

6. Mengisi Posisi dengan SDM yang Tepat
Cara membuat struktur organisasi berikutnya adalah Sahabat Wirausaha dapat memilih orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan setiap jabatan. Mintalah bantuan partner bisnis atau karyawan yang dipercaya untuk menentukan orang-orang tersebut.

7. Mengembangkan Pedoman Kerja
Agar tidak kebingungan, Wirausaha bisa membuat pedoman kerja yang jelas untuk setiap jabatan. Pedoman ini berisi mengenai penjelasan tugas yang dikerjakan, standar kinerja, dan prosedur kerja yang harus diikuti oleh setiap karyawan. Wirausaha dapat membuat manual book dan menjelaskan kepada karyawan. Tak perlu panjang lebar, yang penting jelas, rinci, dan spesifik.